Fitokimia-Senyawa yang Memberikan Rasa Pahit dan Pedas

https://youtu.be/Pzcmc48UP-c

Komentar

  1. Di video disebutkan bahwa maserasi merupakan metode yg cukup baik untuk mengekstrak gingerol dan shogaol karena tidak menggunakan suhu yang tinggi yang dapat merusak senyawa tersebut.
    Namun, dari sumber jurnal yang saya baca:
    https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/MOMENTUM/article/download/2654/2615
    Di jurnal ini dilakukan percobaan pengaruh suhu terhadap kadar gingerol. Nah di jurnal ini malah didapatkan bahwa kadar gingerol dan shogaol pada waktu ekstraksi 60 menit dan suhu ekstraksi 100*C merupakan hasil tertinggi kandungan gigerol daripada suhu 60* dan 80*.
    Jadi, apakah suhu ektraksi tetap mempengaruhi kualitas hasil senyawa?

    BalasHapus
  2. didalam jurnal dijelaskan bahwa gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol, mengapa demikian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berdasarkan jurnal yang saya ambil
      https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ak/article/view/6545
      Gingerol tidak
      tahan terhadap suhu tinggi karena pada suhu tinggi
      gingerol akan terdehidrasi saat proses pemanasan berubah menjadi shogaol,konversi gingerol
      menjadi shogaol dan zingeron menunjukkan
      adanya penurunan kualitas jahe. Dengan demikian
      adanya penurunan kualitas jahe merah dan
      berpengaruh pada hasil pengujian kualitas mutu
      minyak jahe seperti rendahnya nilai berat jenis dan
      indeks bias serta tingginya bilangan asam. Oleh karena
      itu ekstraksi gingerol dari rimpang jahe segar
      dilakukan pada suhu rendah dengan menggunakan
      pelarut n-heksan yang memiliki titik didih rendah.

      Hapus

Posting Komentar