Di video disebutkan bahwa maserasi merupakan metode yg cukup baik untuk mengekstrak gingerol dan shogaol karena tidak menggunakan suhu yang tinggi yang dapat merusak senyawa tersebut. Namun, dari sumber jurnal yang saya baca: https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/MOMENTUM/article/download/2654/2615 Di jurnal ini dilakukan percobaan pengaruh suhu terhadap kadar gingerol. Nah di jurnal ini malah didapatkan bahwa kadar gingerol dan shogaol pada waktu ekstraksi 60 menit dan suhu ekstraksi 100*C merupakan hasil tertinggi kandungan gigerol daripada suhu 60* dan 80*. Jadi, apakah suhu ektraksi tetap mempengaruhi kualitas hasil senyawa?
Berdasarkan jurnal yang saya ambil https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ak/article/view/6545 Gingerol tidak tahan terhadap suhu tinggi karena pada suhu tinggi gingerol akan terdehidrasi saat proses pemanasan berubah menjadi shogaol,konversi gingerol menjadi shogaol dan zingeron menunjukkan adanya penurunan kualitas jahe. Dengan demikian adanya penurunan kualitas jahe merah dan berpengaruh pada hasil pengujian kualitas mutu minyak jahe seperti rendahnya nilai berat jenis dan indeks bias serta tingginya bilangan asam. Oleh karena itu ekstraksi gingerol dari rimpang jahe segar dilakukan pada suhu rendah dengan menggunakan pelarut n-heksan yang memiliki titik didih rendah.
Di video disebutkan bahwa maserasi merupakan metode yg cukup baik untuk mengekstrak gingerol dan shogaol karena tidak menggunakan suhu yang tinggi yang dapat merusak senyawa tersebut.
BalasHapusNamun, dari sumber jurnal yang saya baca:
https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/MOMENTUM/article/download/2654/2615
Di jurnal ini dilakukan percobaan pengaruh suhu terhadap kadar gingerol. Nah di jurnal ini malah didapatkan bahwa kadar gingerol dan shogaol pada waktu ekstraksi 60 menit dan suhu ekstraksi 100*C merupakan hasil tertinggi kandungan gigerol daripada suhu 60* dan 80*.
Jadi, apakah suhu ektraksi tetap mempengaruhi kualitas hasil senyawa?
didalam jurnal dijelaskan bahwa gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol, mengapa demikian?
BalasHapusBerdasarkan jurnal yang saya ambil
Hapushttps://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ak/article/view/6545
Gingerol tidak
tahan terhadap suhu tinggi karena pada suhu tinggi
gingerol akan terdehidrasi saat proses pemanasan berubah menjadi shogaol,konversi gingerol
menjadi shogaol dan zingeron menunjukkan
adanya penurunan kualitas jahe. Dengan demikian
adanya penurunan kualitas jahe merah dan
berpengaruh pada hasil pengujian kualitas mutu
minyak jahe seperti rendahnya nilai berat jenis dan
indeks bias serta tingginya bilangan asam. Oleh karena
itu ekstraksi gingerol dari rimpang jahe segar
dilakukan pada suhu rendah dengan menggunakan
pelarut n-heksan yang memiliki titik didih rendah.